Matahari
belum lagi tinggi. Tapi, Ceppy Chair Bekajaya dan Gin Gin Ginanjar, berhasil
menorehkan sejarah baru bagi Indonesia.
Jumat
pagi tadi (8/1/2016), keduanya menaklukkan ketakutan, ambisi, ego, dan
kesombongan dengan meniti seutas tali pipih (webbing) yang menghubungkan dua
gedung Yellow Tower dan Green Tower, di apartemen Sentra Timur Residence, Jakarta
Timur.
Gin
Gin sempat terjatuh dua kali ketika mencoba kesempatan pertama pukul 07.15 WIB,
sebelum bangkit pada kesempatan kedua dan mampu berjalan di atas ketinggian
selama enam menit.
Demikian
halnya dengan Ceppy. Bahkan, kelahiran 32 tahun lalu ini sukses
"menyeberangi" dua gedung yang menjulang 60 meter dan berjarak 33,6
meter tersebut, hanya dalam waktu lima menit, tepat pada pukul 08.35 WIB.
Menurut Ceppy,
olahraga ekstrem ini bisa menjadi atraksi pariwisata dalam lingkup perkotaan
atau negara bila dikemas menarik.
"Di
Bangkok atau Kuala Lumpur saja, kegiatan urban highline atau pun trackline
sudah menjadi atraksi pariwisata yang terintegrasi dengan destinasi-destinasi
wisata ikonik macam Petronas Twin Towers atau ruang terbuka publik," imbuh
Ceppy.
Sementara di
Indonesia, kegiatan ini masih dilakukan dalam lingkup terbatas karena terbentur
masalah birokrasi perizinan.
"Üntuk
menggelar atraksi trickline di lokasi-lokasi strategis perkotaan saja, harus
minta izin keramaian kepada kepolisian atau untuk urban highline harus kulo
nuwun kepada pemilik gedung," timpal Mulyana.
Alhasil,
aktivitas slackline di Indonesia baru berkembang di beberapa kota seperti
Bandung, Yogyakarta, Bali, dan Banjarmasin.
Adapun torehan
sejarah baru urban highline yang tercipta di apartemen Sentra Timur Residence, Jakarta
Timur, merupakan hasil kerjasama Kompas.com, komunitas Pushing Panda Bandung,
dan SuperAdventure.
Sumber: Kompas.com
Hobi
Ekstrem Ini Hanya untuk Mereka yang Bernyali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar